3 Hewan Laut yang Dapat Mengubah Warna Tubuhnya
Makhluk-makhluk luar biasa ini memiliki sel-sel khusus di kulit mereka yang disebut kromatofora, yang mengandung pigmen warna yang berbeda. Dengan mengendalikan ukuran dan bentuk sel-sel ini, cumi-cumi dapat menciptakan beragam warna dan pola yang luar biasa.
Bagaimana Cumi-cumi Mengubah Warna?
Cumi-cumi mengubah warna melalui interaksi yang kompleks antara otak, otot, dan sel pigmen khusus yang disebut kromatofora. Berikut adalah rincian prosesnya:
- Persepsi: Mata cumi-cumi mendeteksi perubahan di lingkungan, seperti warna, pola, dan tekstur. Informasi ini dikirim ke otak.
- Kontrol Saraf: Otak memproses informasi dan mengirimkan sinyal ke otot-otot yang mengelilingi kromatofora.
- Ekspansi dan Kontraksi Pigmen: Kromatofora mengandung kantung elastis yang diisi dengan pigmen. Ketika otot di sekitarnya berkontraksi, kantung pigmen mengembang, menampilkan warna yang sesuai. Ketika otot rileks, kantung pigmen berkontraksi, mengurangi visibilitas warna.
- Kontrol Warna Berlapis: Cumi-cumi memiliki beberapa lapisan sel pigmen, termasuk iridofor dan leukofor, yang memantulkan cahaya dan menciptakan efek warna-warni tambahan. Dengan memanipulasi lapisan-lapisan ini, cumi-cumi dapat mencapai rentang perubahan warna yang luar biasa.
Kemampuan Perubahan Warna Cumi-cumi yang Luar Biasa
Kemampuan perubahan warna cumi-cumi benar-benar luar biasa. Mereka dapat menyatu dengan lingkungan sekitarnya, membuat diri mereka hampir tidak terlihat oleh predator atau mangsa. Mereka juga dapat menggunakan warna untuk berkomunikasi dengan cumi-cumi lain, seperti saat pacaran atau persaingan. Beberapa spesies bahkan dapat meniru penampilan hewan lain, seperti ikan beracun, untuk mencegah predator.
2. Gurita: Master Penyamaran
Mirip dengan cumi-cumi, gurita adalah sekelompok moluska laut yang sangat cerdas dan mudah beradaptasi yang terkenal karena kemampuan perubahan warna yang luar biasa. Mereka memiliki sel-sel khusus yang disebut kromatofora di kulit mereka, yang memungkinkan mereka untuk mengubah warna, pola, dan bahkan tekstur mereka agar sesuai dengan lingkungan sekitarnya.
Bagaimana Gurita Mengubah Warna?
Proses perubahan warna pada gurita mirip dengan cumi-cumi, tetapi dengan beberapa perbedaan penting:
- Kontrol Otot: Gurita memiliki kontrol otot yang luar biasa atas ratusan ribu kromatofora individual. Ini memungkinkan mereka untuk menciptakan pola yang sangat rumit dan terperinci di kulit mereka.
- Kontrol Tekstur: Selain kromatofora, gurita juga memiliki struktur kulit khusus yang disebut papillae. Struktur ini dapat digunakan untuk mengubah tekstur kulit, membuatnya tampak kasar atau halus, tergantung pada lingkungan sekitarnya.
- Bantuan Saraf: Perubahan warna gurita dikendalikan oleh sistem sarafnya, yang memungkinkan respons cepat dan tepat terhadap perubahan lingkungan.
Kemampuan Perubahan Warna Gurita yang Luar Biasa
Kemampuan perubahan warna gurita benar-benar luar biasa. Mereka dapat menyatu dengan lingkungan sekitarnya, membuat diri mereka hampir tidak terlihat oleh predator atau mangsa. Mereka juga dapat menggunakan warna untuk berkomunikasi dengan gurita lain, seperti saat pacaran atau persaingan. Beberapa spesies bahkan dapat meniru perilaku hewan lain, seperti kepiting, untuk menangkap mangsa.
3. Flounder: Master Penyamaran
Flounder adalah jenis ikan pipih yang dikenal dengan kemampuan luar biasa mereka untuk mengubah warna agar sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Ikan-ikan luar biasa ini memulai hidupnya dengan bentuk ikan khas, tetapi saat mereka matang, salah satu mata mereka bergerak ke sisi lain kepala mereka, dan mereka berenang dengan satu sisi tubuh mereka menghadap ke bawah. Sisi yang menghadap ke atas kemudian menjadi berpigmen, memungkinkan flounder untuk menyatu dengan dasar laut.
Bagaimana Flounder Mengubah Warna?
Flounder mengubah warna melalui proses yang kompleks yang melibatkan hormon dan sistem saraf mereka:
- Persepsi Visual: Mata flounder mendeteksi warna dan pola dasar laut. Informasi ini dikirim ke otak.
- Rilis Hormon: Otak melepaskan hormon yang merangsang kromatofora di kulit.
- Migrasi Pigmen: Kromatofora mengandung pigmen warna yang berbeda. Hormon menyebabkan pigmen-pigmen ini bermigrasi di dalam sel, menciptakan pola warna baru di kulit flounder.
Leave a Reply